Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berlalu. Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, pemerintahan ini telah menghadapi tantangan besar dalam menjalankan janji-janji yang diungkapkan selama kampanye pemilihan umum. Dalam waktu satu tahun, sejumlah lembaga survei memberikan gambaran tentang tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan tersebut. Namun, selain capaian yang tercatat, masih ada beberapa janji yang belum sepenuhnya terwujud.
Tingkat Kepuasan Publik
Survei Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 78,1% responden merasa puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Survei ini dilakukan pada 3-10 Oktober 2025, melibatkan 1.220 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini adalah ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Selain itu, survei dari Index Politica menunjukkan angka yang lebih tinggi, yaitu 83,5% responden merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo. Survei ini dilakukan pada periode 1-10 Oktober 2025 dengan 1.600 responden di 27 provinsi. Meskipun hasilnya positif, tidak semua masyarakat merasa puas. Sebanyak 19,3% responden menyatakan ketidakpuasan, sementara 2,6% memilih tidak tahu/tidak jawab.
Capaian Pemerintahan
Beberapa program yang dianggap sebagai capaian utama pemerintahan Prabowo-Gibran antara lain:
-
Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Program ini dianggap berhasil dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. -
Pemberantasan Korupsi
Pemerintahan ini menekankan pentingnya pemberantasan korupsi. Beberapa kasus korupsi telah ditangani, meski masih banyak yang dinilai belum optimal. -
Koperasi Desa dan Sekolah Rakyat
Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat pedesaan. Beberapa daerah telah mulai menerapkan program ini. -
Kinerja Menteri-Menteri Kabinet Merah Putih
Menurut survei ISC Indo Survey & Consulting, sejumlah menteri seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mendapat skor kepuasan publik di atas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja sebagian menteri dinilai cukup baik.
Janji yang Belum Tercapai
Meski memiliki sejumlah capaian, beberapa janji yang dijanjikan selama kampanye masih belum sepenuhnya terwujud. Berikut beberapa di antaranya:
-
Stabilitas Ekonomi
Meskipun pemerintahan Prabowo-Gibran menekankan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan harga kebutuhan pokok yang tinggi masih menjadi masalah. Banyak masyarakat mengeluhkan kesulitan ekonomi, terutama di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok. -
Lapangan Kerja
Salah satu janji utama pemerintahan ini adalah menciptakan lapangan kerja. Namun, hingga saat ini, angka pengangguran masih relatif tinggi, terutama di kalangan pemuda. -
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Meskipun program Sekolah Rakyat telah dicanangkan, masih banyak daerah yang kesulitan dalam menjalankan program ini secara efektif. Infrastruktur sekolah dan ketersediaan guru masih menjadi kendala. -
Pengentasan Kemiskinan
Meski pemerintahan ini menjanjikan pengentasan kemiskinan, masih banyak warga miskin yang belum sepenuhnya terbantu. Masalah distribusi bantuan sosial dan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran juga menjadi isu kritis. -
Pengembangan Infrastruktur
Meskipun ada proyek infrastruktur besar, seperti jalan tol dan pelabuhan, masih banyak daerah yang belum mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut. Akses transportasi dan layanan dasar masih terbatas di beberapa wilayah.
Penilaian dari Lembaga Survei
Lembaga Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memberikan skor 3 dari 10 untuk kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Skor ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintahan dinilai sedang. Selain itu, lembaga IndoStrategi memberikan skor rata-rata 3,07 untuk kinerja pemerintahan, dengan kategori sedang.
Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai stabil namun masih perlu inovasi dan gebrakan di bidang lain seperti stabilitas harga, penegakan hukum, dan penciptaan lapangan kerja.
Dari analisis berbagai survei dan laporan, dapat disimpulkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran telah mencapai sejumlah tujuan, terutama dalam hal program sosial dan pemberantasan korupsi. Namun, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi, terutama dalam hal stabilitas ekonomi, pengangguran, dan pengentasan kemiskinan.
Untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan antara lain:
-
Peningkatan Kapasitas Administratif
Memperkuat kapasitas administratif di tingkat daerah agar pelaksanaan program dapat lebih efektif. -
Penguatan Koordinasi Lintas Lembaga
Memastikan koordinasi yang baik antara pusat dan daerah untuk menghindari konflik dan penundaan pelaksanaan program. -
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas
Memastikan bahwa semua program yang dijalankan oleh pemerintah dapat dipertanggungjawabkan dan transparan. -
Inovasi dan Gebrakan di Bidang Ekonomi dan Sosial
Meluncurkan inisiatif baru yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setahun pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan adanya beberapa capaian yang signifikan. Namun, beberapa janji yang diucapkan selama kampanye masih perlu diwujudkan. Untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, diperlukan peningkatan kapasitas administratif, koordinasi lintas lembaga, serta inovasi di berbagai bidang. Dengan demikian, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat lebih efektif dalam menjalankan visi dan misinya untuk rakyat Indonesia.
