Menteri Bahlil Angkat Bicara Soal ‘Teguran’ dari Presiden Prabowo

banner 468x60

Pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut bahwa dirinya memberikan peringatan tiga kali kepada menteri yang dianggap tidak bekerja maksimal sebelum melakukan reshuffle atau pergantian kabinet, menarik perhatian publik. Namun, dalam konteks ini, yang menjadi fokus utama adalah respons dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, terkait isu “teguran” dari Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil, yang merupakan salah satu menteri di Kabinet Merah Putih, mengakui bahwa ia sering mendapat teguran dari Presiden. Namun, ia menjelaskan bahwa teguran tersebut bukanlah bentuk peringatan formal, melainkan lebih pada sapaan dan instruksi yang diberikan secara langsung. Dalam wawancara dengan media, Bahlil menggambarkan suasana kerja dengan Presiden sebagai sangat terbuka dan dinamis.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Teguran yang Dimaksud Bukan Peringatan Formal

Dalam sesi diskusi usai rapat di kediaman pribadi Presiden Prabowo di Kertanegara IV, Jakarta, Bahlil mengungkapkan bahwa ia sering dipanggil dan ditegur oleh Presiden. Namun, ia memastikan bahwa teguran tersebut tidak bersifat keras atau formal. “Tegur apa? Ya saya setiap dipanggil pasti ditegur. Ditegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah, ya kan tegur kan semuanya kan?” ujarnya dengan nada santai.

Menurut Bahlil, semua bentuk komunikasi antara Presiden dan para menteri bisa dianggap sebagai bentuk teguran. Ia menekankan bahwa Presiden memiliki gaya kepemimpinan yang terbuka dan tidak ragu untuk memberikan arahan langsung jika diperlukan. “Dan bapak presiden kan orangnya sangat terbuka, jadi pasti mungkin kamu juga kalau tiap hari ikut rapat pasti ditegur,” tambahnya.

Bahlil Tidak Tahu Siapa Menteri yang Mendapat Tiga Kali Teguran

Meskipun Bahlil mengakui bahwa ia sering ditegur, ia mengaku belum tahu siapa saja menteri lain yang pernah mendapat tiga kali teguran dari Presiden. “Saya belum tahu itu. Itu yang tahu itu hanya bapak presiden,” katanya.

Ia juga menolak memberikan jawaban pasti apakah dirinya sendiri termasuk dalam kategori menteri yang pernah ditegur tiga kali. Dengan gaya humor yang khas, Bahlil menjawab pertanyaan tersebut dengan ucapan yang menunjukkan bahwa ia tidak ingin membahas hal tersebut lebih lanjut. “Saya enggak tahu ya (teguran) yang dimaksudkan seperti apa, kita sesama bis kota jangan saling mendahului, ya,” ujarnya.

Presiden Prabowo Tekankan Disiplin Kabinet

Sebelumnya, dalam pidatonya saat menghadiri Sidang Senat Terbuka dan Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung pada Sabtu (18/10), Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjaga disiplin dan kinerja kabinet. Ia menyatakan bahwa jika ada menteri yang nakal, ia akan memberikan peringatan hingga tiga kali sebelum mempertimbangkan reshuffle.

“Kalau ada satu dua (menteri) nakal, saya peringatkan. Sekali peringatan masih nakal, dua kali peringatan, tiga kali ya apa boleh buat, harus diganti. Karena demi negara, bangsa, dan rakyat, tidak boleh ada rasa kasihan. Yang kasihan itu rakyat Indonesia,” ujar Presiden.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung bagaimana dirinya kerap memberi dukungan anggaran lebih besar dari yang diminta para menterinya. “Kadang menteri saya minta lima triliun, saya kasih sepuluh. Bayangkan, kapan ada presiden kayak begitu,” ucap Prabowo.

Dalam kesempatan lain, Bahlil menegaskan bahwa ia dan seluruh menteri di Kabinet Merah Putih bertekad untuk menjalankan tugas sesuai target yang ditetapkan. Menurutnya, segala kebijakan dan langkah yang diambil dilandasi oleh undang-undang serta kepentingan rakyat.

“Saya sebagai menteri, khususnya saya, hanyalah bisa bekerja menjalankan apa yang menjadi target, key performance index (KPI) dan apa yang menjadi perintah Bapak Presiden dan perintah undang-undang. Sudah barang tentu semuanya ini kita lakukan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” kata Bahlil.

Komentar Publik

Isu tentang teguran dari Presiden Prabowo menarik perhatian publik dan media. Beberapa analis menilai bahwa pernyataan Presiden menunjukkan komitmen untuk menjaga kinerja kabinet agar tetap optimal.

Di sisi lain, Bahlil yang dikenal dengan gaya bicaranya yang rada-rada, tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan isu tersebut. Ia lebih fokus pada upaya memenuhi target kerja dan menjalankan perintah Presiden sesuai aturan yang berlaku.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *