Notification

×

Iklan

Iklan

Senapan Anti Tank Pertama di Dunia: TANKGEWEHR 1918

Kamis, 12 Oktober 2023 | Oktober 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-06T06:25:04Z

Mauser TANKGEWEHR 1918
Ket. Foto: Ilustrasi - Mauser TANKGEWEHR 1918. Wikipedia.com.


Pada masa Perang Dunia Pertama, inovasi senjata menjadi suatu keharusan bagi pasukan yang terlibat dalam konflik berdarah tersebut. Salah satu hasil inovasi yang mencengangkan dari pihak Jerman adalah senapan anti-tank pertama di dunia, yang dikenal dengan nama "TANKGEWEHR 1918." Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam mengenai sejarah, spesifikasi, penggunaan, dan pengaruh TANKGEWEHR 1918 selama Perang Dunia Pertama.

Latar Belakang

TANKGEWEHR 1918 adalah sebuah senjata canggih yang diciptakan oleh Jerman selama Perang Dunia Pertama. Senapan ini dirancang khusus untuk menembus lapisan baja tank musuh, menjadikannya senapan anti-tank pertama di dunia. Pada masa itu, tank menjadi elemen baru dalam pertempuran yang menuntut pengembangan senjata khusus untuk menghadapinya.


Senapan ini juga populer di dalam video game seperti "Battlefield 1," yang membuat banyak orang akrab dengan senjata ini. Namun, lebih dari sekadar permainan, TANKGEWEHR 1918 memiliki sejarah yang menarik dan berdampak besar dalam pertempuran pada era Perang Dunia Pertama.

Spesifikasi TANKGEWEHR 1918

TANKGEWEHR 1918, senapan anti-tank pertama di dunia, merupakan sebuah inovasi luar biasa pada masanya. Dengan berat sekitar 16 kilogram, atau 18 kilogram jika digunakan dengan tripod, senapan ini adalah salah satu senjata terberat yang pernah ada. Dengan panjang sekitar 169 sentimeter, senapan ini menggunakan peluru kaliber besar, 13.2 mm, disebut mauser, peluru ini dirancang khusus untuk menembus lapisan baja tank musuh. Senapan ini merupakan tipe bolt action, artinya pengguna harus mengeluarkan selongsong peluru, memasukkan peluru baru, dan menarik pelatuk untuk menembakkan peluru berikutnya. Kecepatan peluru yang ditembakkan oleh senapan ini mencapai sekitar 2800 kilometer per jam, menjadikannya senjata yang mematikan dalam menembus lapisan baja. Dengan jarak efektif sekitar 500 meter dan kemampuan menembus lapisan baja dengan ketebalan hingga 25 mm, TANKGEWEHR 1918 menjadi senjata yang sangat efektif dalam menghadapi tank musuh. Kehadirannya membawa perkembangan signifikan dalam teknologi senjata anti-tank, membuka jalan bagi perkembangan senjata-senjata serupa di masa depan.

Inovasi TANKGEWEHR 1918

Pada tahun 1917, ketika pengembangan senapan ini dimulai, Jerman belum memiliki istilah resmi untuk tank. Mereka masih menggunakan kata "tank" yang diadopsi dari bahasa Inggris. Istilah "panzer" yang kita kenal sekarang sebagai tank dalam bahasa Jerman, belum digunakan oleh militer Jerman pada saat itu. Sebagai hasilnya, senapan ini diberi nama "TANKGEWEHR," yang dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai "senapan tank."


Senapan ini menjadi inovasi yang sangat penting karena pada saat itu, tank menjadi kendaraan tempur baru yang sangat sulit untuk dihadapi oleh pasukan infanteri biasa. Senapan ini dirancang khusus untuk menembus lapisan baja tank musuh dengan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya.

Penggunaan dan Pengaruh

TANKGEWEHR 1918 memiliki penggunaan yang signifikan dalam sejarah Perang Dunia Pertama. Meskipun produksi senjata ini dimulai pada Januari 1918, penggunaan sebenarnya tidak dimulai hingga akhir perang. Namun, ketika senapan ini digunakan, ia membuktikan dirinya sebagai senjata yang sangat efektif melawan tank-tank sekutu.


Selama perang, Jerman berhasil memproduksi sekitar 14.900 unit TANKGEWEHR. Namun, sebagian besar dari produksi tersebut (sekitar 14.700 unit) dilakukan sebelum gencatan senjata pada tanggal 11 November 1918. Setelah Perang Dunia Pertama, senjata ini tetap digunakan dalam beberapa konflik lain, seperti Revolusi Jerman dan perang di Maroko.


Namun, meskipun efektif dalam menembus lapisan baja tank sekutu, TANKGEWEHR 1918 memiliki kelemahan yang serius. Hentakan yang dihasilkan saat senapan ini ditembakkan sangatlah keras, dan tidak ada bantalan tambahan di ujung popornya. Hal ini dapat membahayakan pengguna jika senjata tidak digunakan dengan benar. Kesalahan posisi lengan saat menembak bisa menyebabkan patah tulang di sekitar bahu dan dada. Karena alasan inilah, pengguna seringkali harus bergantian menembak untuk menghindari cedera.

Pengaruh Luas

TANKGEWEHR 1918 tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi senjata api, tetapi juga strategi dan taktik dalam pertempuran. Kemampuan senapan ini untuk menembus lapisan baja tank musuh mengubah dinamika pertempuran di medan perang. Pasukan sekutu harus mempertimbangkan risiko yang lebih besar ketika menggunakan tank mereka, karena ini mereka mengubah cara pasukannya beroperasi.


Selain itu, penggunaan senapan ini juga memberikan pelajaran penting tentang pentingnya perlindungan diri bagi pasukan infanteri. Dalam upaya untuk menghindari cedera ketika menembakkan senapan ini, pengguna harus memahami posisi yang benar dan peralatan pelindung yang mumpuni. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perlunya perlindungan bagi pasukan di garis depan.


Selain pengaruhnya dalam pertempuran, TANKGEWEHR 1918 juga mengilhami perkembangan senjata anti-tank lebih lanjut. Senapan anti-tank modern tidak lagi hanya bergantung pada kekuatan tembakan saja, tetapi juga pada teknologi canggih seperti kendali tembakan yang lebih baik, peluru pintar, dan kemampuan untuk melacak dan mengunci target. Semua ini adalah evolusi dari gagasan dasar yang muncul dengan TANKGEWEHR 1918.


Penting untuk diingat bahwa TANKGEWEHR 1918 bukan hanya merupakan senjata api biasa. Ia adalah simbol ketekunan dan kreativitas manusia dalam menghadapi tantangan yang sulit dalam pertempuran. Para insinyur dan desainer senjata Jerman pada masa itu berhasil menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi ancaman tank musuh yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kesuksesan dan Keterbatasan

TANKGEWEHR 1918 adalah salah satu gambaran keberhasilan dalam pengembangan senjata anti-tank pada masanya. Senapan ini memberikan pasukan Jerman alat yang sangat efektif untuk melawan tank musuh, yang sebelumnya menjadi ancaman besar di medan perang. Dalam banyak pertempuran, senjata ini berhasil menghentikan pergerakan tank sekutu dan memberikan keunggulan taktis kepada pasukan Jerman.


Namun, seperti halnya dengan banyak inovasi militer, TANKGEWEHR 1918 juga memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan yang paling mencolok adalah tingkat recoil yang tinggi saat senjata ditembakkan. Hentakan yang dihasilkan oleh senapan ini sangat keras, dan ini bisa menjadi masalah serius jika pengguna tidak benar-benar memahami cara menggunakannya. Kesalahan dalam posisi tubuh saat menembakkan senapan ini bisa menyebabkan cedera serius.


Untuk mengatasi masalah recoil, pengguna seringkali harus bergantian menembak, sehingga risiko cedera dapat dikurangi. Ini memerlukan koordinasi yang baik antara penembak dan pengintai yang membawa amunisi. Meskipun memiliki keunggulan dalam menembus lapisan baja tank, penggunaan senapan ini memerlukan keterampilan khusus dan pelatihan yang intensif.

Pengaruh pada Perkembangan Selanjutnya

TANKGEWEHR 1918 tidak hanya memiliki pengaruh selama Perang Dunia Pertama, tetapi juga pada perkembangan senjata anti-tank yang lebih modern. Senapan anti-tank modern telah mengadopsi beberapa konsep dasar yang pertama kali ditemukan dalam TANKGEWEHR 1918. Ini termasuk penggunaan peluru berkaliber besar yang dirancang khusus untuk menembus lapisan baja, serta perhatian pada mitigasi recoil yang dapat merugikan pengguna senjata.


Seiring berjalannya waktu, senjata anti-tank telah mengalami banyak perkembangan teknologi. Ini melibatkan penggunaan teknologi kendali tembakan yang semakin canggih, termasuk peluru yang dapat mengikuti target, sistem panduan pintar, dan kemampuan untuk meluncurkan rudal anti-tank dari jarak yang lebih aman. Semua ini adalah kelanjutan dari konsep dasar yang pertama kali muncul dengan TANKGEWEHR 1918.


Referensi:

×
Berita Terbaru Update