Ket. Ilustrasi - Saham. pexels.com |
Saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang sering kita dengar dalam dunia investasi. Namun, bagi sebagian orang, konsep saham bisa terasa rumit dan sulit dipahami. Dalam artikel ini, kita akan bahas secara mendalam apa itu saham dan dengan penjelasan dasar yang sederhana bagi pemula.
Apa Itu Saham?
Pertama-tama, mari kita definisikan apa yang dimaksud dengan saham. Saham adalah lembaran bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Ini berarti bahwa jika Anda memiliki saham suatu perusahaan, Anda memiliki sebagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Jika diilustrasikan, kita dapat membayangkan sebuah gedung yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Gedung ini kemudian dipecah menjadi lembaran kertas, yang mewakili kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Dengan memiliki satu lembar saham, Anda memiliki sebagian dari perusahaan tersebut, misalnya, 1%. Namun, perlu diingat bahwa dalam kenyataannya, suatu perusahaan dapat memiliki miliaran lembar saham yang beredar di pasaran. Sebagai contoh, Gudang Garam memiliki 1,9 miliar lembar saham yang beredar. Semoga, pemahaman dasar ini cukup membantu Anda untuk memahami konsep dasar saham.
Baca juga: 7 Syarat Website Terindeks SEO, ikuti Agar Page One
Perusahaan Terbuka (TBK)
Untuk lebih memahami saham, kita perlu mengerti apa yang dimaksud dengan "Terbuka" dalam istilah "Perusahaan A TBK" atau "Perusahaan B TBK". Singkatan "TBK" merupakan singkatan dari "Terbuka", yang berarti bahwa perusahaan tersebut terbuka untuk dimiliki oleh publik, yaitu oleh individu seperti kita. Banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki status "TBK", termasuk bank-bank besar seperti BCA, Mandiri, dan BNI, serta perusahaan lainnya seperti Telkom, Sampoerna, Gudang Garam, Unilever, Jasa Marga, Astra Indonesia, bahkan Ancol. Bahkan saat ini, ada lebih dari 600 perusahaan yang memiliki status TBK. Banyak produk atau layanan dari perusahaan-perusahaan ini telah memengaruhi kehidupan kita sejak kita lahir.
Satuan Lot dalam Saham
Dalam dunia saham, satuan yang sering digunakan adalah "Lot". Satu Lot setara dengan 100 lembar saham. Jadi, ketika Anda mendengar istilah "Lot" dalam konteks saham, ini berarti seratus lembar saham. Hal ini juga penting untuk dipahami bahwa pembelian saham memiliki batasan minimum, yaitu satu Lot atau 100 lembar saham. Sebagai contoh, jika Anda mencari harga saham Bank BRI di Google, Anda akan melihat angka seperti "3,110" per lembar saham. Ini berarti bahwa Anda perlu mengeluarkan uang sejumlah Rp 310.000,- untuk membeli satu Lot Bank BRI, yang pada gilirannya akan memberi Anda kepemilikan dalam perusahaan tersebut, meskipun hanya sebesar 1 Lot.
Dividen: Bagi Hasil dari Saham
Dalam dunia saham, ada istilah yang disebut "Dividen". Dividen adalah pembagian keuntungan dari perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki. Misalnya, jika Anda adalah pemegang saham dari perusahaan rokok Sampoerna, Anda berhak mendapatkan dividen dari perusahaan ini. Jumlah dividen yang Anda terima akan bergantung pada jumlah lembar saham yang Anda miliki. Sebagai contoh, tahun lalu, Sampoerna menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 13,7 triliun. Perusahaan ini memiliki total 116 miliar lembar saham yang beredar. Dengan demikian, pemegang satu lembar saham berhak atas dividen sebesar 118 perak.
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa kepemilikan saham memberikan Anda hak atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Semakin banyak saham yang Anda miliki, semakin besar pula bagian Anda dari keuntungan perusahaan tersebut.
Perusahaan Terbuka: Mengapa Mereka Menjual Sahamnya?
Sekarang pertanyaannya adalah, mengapa perusahaan yang tadinya dimiliki sepenuhnya oleh pemiliknya sendiri memutuskan untuk menjual sebagian sahamnya kepada publik? Alasannya sederhana, perusahaan membutuhkan dana. Dana ini dapat digunakan sebagai modal tambahan untuk ekspansi, pembayaran hutang, atau untuk berbagai kebutuhan lainnya. Misalnya, perusahaan rokok fiktif "HMSP" ingin membangun pabrik rokok baru di suatu daerah, namun mereka tidak memiliki modal yang cukup. Mereka kemudian memutuskan untuk melepas 7,5 persen saham yang mereka miliki kepada publik. Dengan cara ini, mereka mendapatkan tambahan dana yang dapat digunakan untuk membiayai ekspansi mereka. Namun, sebagai konsekuensinya, dana tersebut harus ditukar dengan kepemilikan saham dari perusahaan tersebut. Dengan kata lain, pemilik saham HMSP adalah pemilik sebagian dari perusahaan dan berhak atas bagian dari keuntungan yang dihasilkan.
Baca juga: 5 Perbedaan KOL dan Influencer
Saham vs. Rokok: Harga yang Sama
Dalam penutup artikel ini, mari kita perbandingkan harga satu lembar saham dengan harga satu rokok. Terkadang, harga satu lembar saham dapat sebanding dengan harga satu rokok. Dalam ilustrasi yang diberikan, harga saham HMSP adalah Rp1,795 per lembar saham. Ini sebanding dengan harga satu rokok, dan bahkan lebih murah daripada biaya parkir. Dari satu lembar saham ini, Anda berhak atas dividen, yang merupakan bagi hasil dari keuntungan perusahaan.